Kamis, 14 Mei 2015
MENINGITIS
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Tiga gejala meningitis yang patut diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.
Meningitis di Indonesia
Data meningitis di Indonesia belum ada yang tepat karena kasus meningitis sering kali disangka sebagai penyakit atau infeksi lain. Dilihat dari tingkat fatal penyakit meningitis, penyakit ini patut diwaspadai dan tidak boleh dianggap enteng.
Sejak tahun 2002, merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji untuk terlebih dahulu menerima vaksinasi meningitis. Langkah ini diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk meminimalisasi terjangkitnya penyakit meningitis di antara para calon haji. Vaksinasi biasanya dilakukan satu bulan sebelum jadwal penerbangan.
Gejala Meningitis yang Terjadi pada Anak-anak
Penyakit ini sering diderita oleh bayi dan anak-anak, tapi semua orang di segala usia bisa mengidap meningitis juga. Tanda-tanda yang terjadi pada anak-anak adalah:
Mereka mungkin merasa gelisah, tapi tidak ingin disentuh
Demam tinggi dengan tangan dan kaki terasa dingin
Menangis secara terus menerus
Terlihat bingung dan kurang responsif
Beberapa anak akan mudah mengantuk dan sulit dibangunkan
Mungkin ada ruam merah yang tidak hilang ketika gelas digulirkan dengan sedikit ditekan di atasnya
Adapun gejala meningitis yang terjadi pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, meliputi:
Muntah-muntah
Sakit kepala parah
Leher kaku
Demam dengan tinggi suhu 38°C atau lebih
Napas cepat
Sensitif terhadap cahaya atau fotofobia
Ruam kulit berupa bintik-bintik merah yang tersebar (tidak terjadi pada semua orang)
Terdapat kemungkinan bahwa tidak semua orang akan mengalami semua gejala-gejala di atas. Cari bantuan medis secepatnya jika Anda melihat gejala meningitis terjadi pada anak-anak.
Secara umum, terdapat dua jenis penyakit meningitis:
Meningitis bakterialis, disebabkan bakteri seperti Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae dan menyebar melalui kontak jarak dekat
Meningitis virus, disebabkan virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis
Pengertian Meningitis Bakterialis
Infeksi meningitis bakterialis yang tidak dirawat bisa menyebabkan kerusakan otak parah dan menginfeksi darah (septikemia). Meningitis bakterialis adalah penyakit yang sangat serius dan dianggap sebagai kondisi medis darurat. Kasus penularan bakteri meningitis banyak menimpa bayi di bawah usia satu tahun, meski para remaja berusia 15 hingga 19 tahun juga dapat tertular bakteri meningitis.
Pengertian Meningitis Virus
Meningitis virus lebih banyak terjadi pada anak-anak. Ini adalah tipe meningitis yang paling umum dan tidak segawat meningitis bakterialis. Gejala meningitis memiliki kesamaan dengan gejala flu. Oleh karena itulah kebanyakan orang salah mengartikan meningitis sebagai penyakit flu biasa. Sulit untuk menentukan jumlah penderita meningitis akibat kesamaan tersebut.
Penanganan Darurat dan Diagnosis Meningitis
Jika dicurigai mengidap meningitis, perawatan harus dimulai secepat mungkin, bahkan sebelum diagnosis karena sangat berbahaya untuk menunda perawatan. Beberapa tes butuh waktu beberapa jam untuk mendapatkan hasilnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda meningitis atau septikemia (infeksi darah), contohnya mencari apakah ada ruam meningitis. Beberapa tes lainnya juga dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Diagnosis meningitis sulit dilakukan karena gejalanya muncul secara tiba-tiba dan mirip dengan gejala flu. Disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika melihat gejala meningitis, terutama jika terjadi pada anak-anak. Anda mungkin harus pergi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) rumah sakit terdekat kapan pun gejala tersebut muncul. Jangan menunggu munculnya ruam berwarna ungu karena tidak semua pengidap meningitis mengalami ruam pada tubuhnya.
Langkah-langkah Pengobatan Meningitis
Kondisi pasien meningitis virus biasanya akan membaik dalam beberapa minggu. Penanganan meningitis bisa dilakukan dengan banyak istirahat dan minum obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala. Sedangkan pengobatan meningitis pada pasien meningitis bakterialis, bisa dirawat dengan antibiotik atau obat-obatan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri. Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus yang lebih parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Penyakit meningokokus adalah kombinasi meningitis dan septikemia. Satu dari sepuluh kasus penyakit meningokokus berujung kepada kematian. Puluhan tahun lalu, hampir semua orang yang mengidap bakteri meningitis akan meninggal. Kini terjadinya kematian hanya disebabkan oleh septikemia (infeksi darah). Terdapat 25 persen dari keseluruhan penderita akan mengalami komplikasi meningitis, contohnya kehilangan pendengaran setelah terkena bakteri meningitis.
Vaksinasi Penyakit Meningitis
Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin meningitis, yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun. BPOM menyarankan agar individu usia 11-55 tahun melakukan program vaksinasi meningitis konjugat ini.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima vaksinasi yang tersedia. Tetapi karena penyakit ini bisa dibilang jarang, vaksinasi meningitis belum termasuk dalam jadwal vaksin wajib di Indonesia.
Senin, 16 Februari 2015
Hal-Hal Yang Dapat Mengganggu Fungsi Ginjal
Ginjal merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai peran vital untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Apabila kondisi ginjal terganggu, maka hal tersebut juga akan mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Oleh sebab itu, menjaga kondisi ginjal agar tetap berfungsi dengan baik adalah suatu keharusan. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan menerapkan pola hidup yang baik dan menghindari hal-hal yang dapat merusak ginjal.
Ada beberapa hal yang dapat mengganggu kinerja ginjal, diantaranya adalah :
1. Alkohol
Dampak buruk alkohol bagi kesehatan tubuh tampaknya tidak perlu diperdebatkan lagi. Tidak hanya hati saja yang dipertaruhkan, ginjal pun juga bisa rusak akibat dari minum minuman keras.
Dampak buruk alkohol bagi kesehatan tubuh tampaknya tidak perlu diperdebatkan lagi. Tidak hanya hati saja yang dipertaruhkan, ginjal pun juga bisa rusak akibat dari minum minuman keras.
2. Rokok
Salah satu kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal adalah merokok. Rokok dapat mengganggu sirkulasi darah ke berbagai organ. Apabila sirkulasi tersebut terganggu, maka fungsi ginjal pun juga akan terganggu dan bermasalah.
Salah satu kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal adalah merokok. Rokok dapat mengganggu sirkulasi darah ke berbagai organ. Apabila sirkulasi tersebut terganggu, maka fungsi ginjal pun juga akan terganggu dan bermasalah.
3. Soda
Berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2008, orang yang minum 2 gelas soda atau lebih per harinya, memiliki risiko yang besar untuk terkena penyakit ginjal kronis. Walaupun belum jelas hubungan antara kerusakan ginjal dan minuman bersoda, namun menurut The New York Times, minuman bersoda memiliki kandungan kadar asam fosfat yang tinggi. Asam tersebut dikaitkan dengan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya, termasuk gagal ginjal.
Berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2008, orang yang minum 2 gelas soda atau lebih per harinya, memiliki risiko yang besar untuk terkena penyakit ginjal kronis. Walaupun belum jelas hubungan antara kerusakan ginjal dan minuman bersoda, namun menurut The New York Times, minuman bersoda memiliki kandungan kadar asam fosfat yang tinggi. Asam tersebut dikaitkan dengan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya, termasuk gagal ginjal.
4. Menahan kencing
Kebiasaan menunda atau menahan kencing juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Menunda kencing dalam waktu yang lama bisa membuat kandung kemih tertekan, dan hal ini tidak baik untuk ginjal.
Kebiasaan menunda atau menahan kencing juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Menunda kencing dalam waktu yang lama bisa membuat kandung kemih tertekan, dan hal ini tidak baik untuk ginjal.
5. Kurang minum air
Memenuhi kebutuhan akan asupan air sangatlah penting. Air dapat membuang racun dalam tubuh. Kurang minum akir dapat memicu penumpukan racun dalam darah, dan hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal.
Memenuhi kebutuhan akan asupan air sangatlah penting. Air dapat membuang racun dalam tubuh. Kurang minum akir dapat memicu penumpukan racun dalam darah, dan hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal.
Langganan:
Postingan (Atom)